Minggu, 21 Maret 2010


Mungkin sebagian dari kita menganggap bahwa melakukan Onani masih merupakan hal yang tabu untuk di bicarakan. Sesungguhnya, onani merupakan hal yang layak dan pantas untuk di bicarakan, terutama bila melihat perkembangan zaman saat ini.

Para pria dewasa maupun remaja yang sedang memasuki tahap pertumbuhan, baik secara fisik maupun psikis pasti pernah melakukan hal ini.

Lalu mengapa mereka memilih untuk melakukan onani? Mungkin saja di karenakan tidak mempunyai pasangan alias jomblo (jaman sekarang seks bebas di kalangan remaja sudah menjadi hal yang lumrah). Atau bisa saja karena mencari aman, terhindar dari kehamilan di luar nikah dan penyakit kelamin yang mungkin saja terjadi karena melakukan seks bebas.

Ada mitos dan anggapan yang mengatakan bahwa melakukan onani secara berkala akan mempengaruhi kesehatan fisik dan psikis, bahkan dapat juga menyebabkan ejakulasi dini. Namun semua itu sesungguhnya hanya merupakan mitos dan anggapan yang salah.

Menurut Dr. Boyke, seorang pakar di bidang seks, onani justru tidak berpengaruh sama sekali dengan kesehatan kita. Secara psikis, onani bahkan dapat meredakan ketegangan seksual tanpa harus melakukan kontak seksual. Rasa cemas, berdosa dan rasa takut pada saat melakukan onani-lah yang justru menyebabkan gangguan psikis. Saat ini, onani/masturbasi adalah salah satu cara yang di gunakan untuk mengatasi ejakulasi dini. Onani sebenarnya sama seperti melakukan hubungan seksual, bedanya onani di lakukan sendiri, sedangkan hubungan seksual dilakukan dengan pasangan.

Hasil riset yang dipublikasikan New Scientist menyebutkan bahwa laki-laki yang teratur melakukan masturbasi berisiko lebih kecil mengidap penyakit kanker prostat.Menurut penjelasan para peneliti dari Cancer Council Victoria Melbourne, Australia, yang menggagas riset ini, senyawa kimia penyebab
kanker (zat karsinogen) akan tertimbun dalam prostat jika laki-laki tidak melakukan ejakulasi atau mengeluarkan cairan sperma secara teratur. Mereka juga menekankan, ML belum tentu akan memberikan efek perlindungan yang sama, karena ada kemungkinan terjadinya penularan atau infeksi penyakit seksual, yang justru dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Dalam risetnya, peneliti melibatkan sebanyak 1.000 laki-laki yang mengidap kanker prostat, serta 1.250 laki-laki lainnya. Peneliti menemukan fakta bahwa mereka yang sering ejakulasi antara usia 20-50 tercatat paling rendah kemungkinan mengalami kanker. Dampak atau efek proteksi terbesar, menurut peneliti, bisa didapat ketika laki-laki berusia 20-an. Riset itu juga menyebutkan, laki-laki yang melakukan ejakulasi lebih dari lima kali sepekan mendapat penurunan risiko hingga sepertiga kali mengidap kanker prostat di masa usia lanjut.

Riset sebelumnya pernah mengungkapkan bahwa tingginya frekuensi hubungan seks di antara pasangan atau tingginya aktivitas seksual dapat meningkatkan risiko mengidap kanker prostat hingga 40%.
Namun begitu, peneliti Australia yang melakukan riset terbaru ini mengindikasikan bahwa penelitian sebelumnya tidak menganalisa dampak perlindungan dari aktivitas ejakulasi, karena terlalu fokus pada
hubunngan seks yang berkaitan dengan risiko penyakit menular seksual. Seorang peneliti, Graham Giles, mengindikasikan bahwa aktivitas ejakulasi dapat mencegah penimbunan zat karsinogen dalam kelenjar
prostat. Prostat merupakan kelenjar yang menghasilkan cairan untuk semen ketika ejakulasi yang mengaktifkan sperma dan mencegah keduanya bercampur. Cairan ini mengandung berbagai jenis zat yang mengandung potasium, seng, fruktosa, dan asam sitrat dengan konsentrasi tinggi yang dialirkan dari pembuluh darah. Menurut Giles, dengan minimnya ejakulasi akan membuat zat-zat karsinogen ini menumpuk atau tertimbun dalam prostat.

Fakta lain menunjukan,Penelitian ini dilakukan di Sydney University in Australia. Studi ini melakukan survei terhadap 42 pria. Peneliti mengambil sampel sperma dari pria yang selama 7 hari berturut onani dan pria yang tidak mengalami onani selama 3 hari. Hasilnya ternyata pria yang onani 7 hari berturut-turut mempunyai kualitas sperma yang lebih baik.

Jadi untuk yang gemar melakukan onani, jangan-lah khawatir, karena onani sama sekali tidak akan berpengaruh buruk pada kesehatan kita

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates